top of page
  • Anastasia Aulia

Rugi atau Untung Masuk Akun Mahasiswi Cantik?

Komentar tidak seronok merupakan hal yang paling tidak disukai dari akun mahasiswi cantik ini. Mulai dari komentar fisik di bagian ‘dada’ dan ‘bokong’, hingga tawaran untuk ‘booking order’.

Sobat pasti pernah denger pada akhir tahun lalu terdapat kasus tentang akun mahasiswi cantik? Fenomena akun cantik-cantik ini menuai masalah karena memampang foto mahasiswi tanpa izin dan membuat profit dari foto tersebut.


Sampai sekarang, akun-akun mahasiswi cantik tersebut masih eksis loh, sob. Terlepas dari masalah yang muncul seperti diatas. Bermodalkan Instagram dan foto mahasiswi saja, pengelola akun tersebut dapat meraup rupiah. Life is so easy, sob.


Akun-akun mahasiswi cantik ini adalah akun tak resmi universitas. Rata-rata pembuatan akun tersebut dilatarbelakangi oleh 'iseng’ dan 'ikut-ikutan' saja.


Banyak akun-akun sejenis yang membawa nama kampus, misalnya akun @ugmcantik yang berisi kumpulan foto-foto mahasiswi Universitas Gadjah Mada, ada juga Universitas Padjajaran dengan akun @unpad.geulis, Universitas Diponegoro dengan akun @undip.cantik, Universitas Brawijaya dengan akun @bidadari_ub dan masih banyak akun-akun lainnya.


Baca Juga:


Identitas Pribadi Harus Dikorbankan


Konten yang diunggah ke akun Instagram cantik tersebut tidak hanya foto saja, melainkan nama lengkap, angkatan, hingga jurusan pun dicantumkan. Akibatnya beberapa mahasiswi yang dipampang fotonya merasa privasinya terancam.


Ada yang menilai akun-akun cantik ini melampaui batas privasi, ada juga yang beranggapan biasa saja. Beberapa kerugian telah dipaparkan oleh sebuah utasan yang membuat masalah ini muncul ke permukaan akhir tahun lalu.


Tuduhan dan komentar tendensius pun tidak dapat dihindari, dari soal wajah hingga 'private parts'.


Komentar tidak seronok merupakan hal yang paling tidak disukai dari akun mahasiswi cantik ini. Mulai dari komentar fisik di bagian ‘dada’ dan ‘bokong’, hingga tawaran untuk ‘booking order’.


Akun pribadi pemilik foto pun jadi kebanjiran permintaan pertemanan dan DM. Mulai dari yang sekadar mengajak untuk berkenalan, hingga tahap berkencan. Pesan yang tidak dibalas pun terkadang disusul dengan pesan caci makian.


Selain itu, beberapa identitas mahasiswi cantik pun pernah dimanfaatkan dengan dibuatnya akun palsu mahasiswi tersebut. Mulai dari akun Tinder, Grinder hingga Twitter.


Tapi bisa jadi ladang usaha sih..


Namun dibalik sisi negatif akun tersebut, terdapat mahasiswi yang merasa diuntungkan ketika fotonya diunggah ke akun mahasiswi cantik.


Misalnya, dengan membludaknya angka followers maka pamor mahasiswi tersebut akan naik juga. Angka followers dapat menjadi modal untuk jasa endorsement dan paid promote. Dengan begini, akun pribadi pun dapat menghasilkan uang. Singkatnya sih, selebgram mendadak.

Terlepas dari pro-kontra diatas, keuntungan dan kerugian yang didapatkan memang menjadi polemik. Terutama regulasi yang ada pun belum dapat mengatur secara tegas.


Kesadaran admin pengelola lah yang harus diandalkan dalam kasus ini. Karena mereka yang memiliki kontrol atas pembagian foto dan data perempuan-perempuan tersebut. Jangan sampai perempuan menjadi bahan objektifikasi dan ‘jualan’.


Terlebih tidak sedikit akun cantik kampus yang mengambil foto tanpa izin, sementara karena feed Instagram yang berisi foto-foto perempuan tersebut lah pengelola mendapatkan uang yang cukup besar. Bukan kah hal tersebut adalah perilaku yang memalukan?

36 views0 comments

Recent Posts

See All
bottom of page